banner 728x250

BKHIT Gelar Talkshow Untuk Lindungi Kelestarian SDA Hayati dan Ketahanan Pangan

BKHIT Gelar Talkshow Untuk Lindungi Kelestarian SDA Hayati dan Ketahanan Pangan

BKHIT dengan berbagai stakeholder pangan menandatangani komitmen bersama Untuk Lindungi kelestarian SDA dan Ketahanan Pangan,  bertempat di Hotel Santika di Kota Bengkulu, Rabu (30/10/24).

Bengkulu.Bukitbarisannews.com.- BKHIT berbersama seluruh stakeholder berkomitmen untuk melindungi kelestarian SDA dan ketahanan pangan dengan dibuktikan penandatanganan komitmen  secara bersama-sama demi meningkatan perekonomian di Provinsi Bengkulu dengan tema “Sinergi Menjaga dan Melindungi Kelestarian Sumber Daya Alam (SDA) Hayati, Ketahanan Pangan, dan Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Provinsi Bengkulu”. Rabu, (30/10/2024).

banner 325x300

Penandatanganan komitmen bersama antara berbagai stakeholder pangan, termasuk Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP), serta Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Bengkulu. Selain itu ada stakeholder Angkasa Pura II Bengkulu, Badan SAR, BMKG, Bea Cukai, dan Lanal Bengkulu.

Kepala Balai Besar Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Sumatera Utara, Prayatno Ginting, dalam sosialisasi peringatan Hari Karantina Indonesia ke-147, menekankan pentingnya kolaborasi antar stakeholder untuk menjaga kekayaan sumber daya alam hayati di Bengkulu. Terkait dua persalahan tersebut Ia pun menekankan agar ada koordinasi dan kolaborasi antar lintas sektor untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit ngorok yang menyerang sejumlah sapi dan kerbau di Bengkulu.

“Jika tidak ditangani dengan baik, penyebaran penyakit ini dapat berdampak luas, mengancam kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan negara. Karena itu, talkshow dan penandatanganan komitmen bersama sebagai upaya menjalin sinergi dayng nantinya akan dikeluarkan rekomendasi-rekomendasi apa yang harus ditangani bersama dalam mencaga sumber daya hayati,” ungkapnya.

BKHIT, yang telah beroperasi selama 147 tahun, menurutnya berperan penting dalam mencegah terjadinya hama dan penyakit hewan karantina (HPKP) serta organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) yang dibawa melalui media hewan ikan dan tumbuhan yang keluar masuk dari ke Bengkulu. Dengan kolaborasi yang terjalin, diharapkan masalah ini dapat tertangani dan tidak meluas yang menyebabkan kerugian ekonomi lebih besar.

Hafli Hasibuan, Kepala Satuan Pelayanan Bandara Pelabuhan BKHIT Bengkulu, menambahkan bahwa Bengkulu memiliki kekayaan SDA hayati endemik, seperti betet Enggano dan anggrek pensil, serta produksi kopi dan sarang burung walet yang sangat berharga yang saat ini sudah menyasar pasar eskpor.

“Jika kita lengah, penyebaran penyakit bisa terjadi. Karena itu kewajiban kitalah menjaga agar kekayaan SDA hayati di Bengkulu tidak punyah untuk keberlanjutan anak cucu kita,” terangnya.

Sosialisasi yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Bengkulu dihadiri oleh Asisten II Pemprov Bengkulu, Raden Ahmad Denni, yang memberikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh BKHIT dalam menjaga kekarantinaan.

Talkshow ini dihadiri oleh 100 perwakilan dari berbagai stakeholder, menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan sumber daya alam di Provinsi Bengkulu. (red)

Penulis: EkoEditor: Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *