Bengkulu.Bukitbarisannews.com.- Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu mengadakan Pertemuan Penggalangan dengan beberapa Stakeholders bertempat di Hotel Santika, Kota Bengkulu. Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka edukasi untuk menangkal penyalahgunaan obat dan makanan salah satunya obat batuk yang mengandung Dextromethorphan Hbr. Rabu (24/8/2022)
Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram mengatakan, Dextromethorphan Hbr adalah obat batuk golongan antitusif yang umum digunakan untuk mengobati batuk akibat pilek dan flu.
Meskipun dinyatakan aman sebagai obat batuk, namun banyak orang yang sering menyalahgunakannya. Bahkan penyalahgunaan obat ini marak dilakukan oleh sejumlah remaja di Bengkulu.
“Untuk di Bengkulu ini penyalahgunaan obat dan makanan yang cukup tinggi itu ada di obat batuk yang mengandung Dextromethorphan Hbr seperti merek Samcodin dan Komix,” kata Yogi, kemarin.
Ia menjelaskan, Samcodin dan Komix bila dikonsumsi dalam dosis yang sesuai, berkhasiat untuk menekan batuk dan menurunkan demam.
Namun, pada dosis tinggi, obat ini memiliki efek menyerupai obat-obatan terlarang serta bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, potensi kerusakan hati, gangguan sistem saraf pusat, dan masalah jantung.
“Karena efeknya sangat berisiko bagi tubuh yang mengkonsumsinya, maka kami dari BPOM meminta masyarakat untuk tidak menyalahgunakan obat batuk ini,” ujar Yogi.
Yogi mengaku, penyalahgunaan obat batuk di Bengkulu banyak dilakukan oleh kalangan remaja. Oleh sebab itu, BPOM sebagai lembaga yang berwenang terhadap regulasi peredaran obat di Indonesia, mengeluarkan Peraturan BPOM nomor 28 tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu (OOT) yang Sering Disalahgunakan.
Bahkan melalui peraturan tersebut, Dextromethorphan Hbr resmi masuk dalam golongan OOT tertentu bersama lima obat lainnya yang sudah masuk lebih dulu, yakni tramadol, triheksifenidil, klorpromazin, amitriptilin, dan haloperidol.
“Melalui peraturan tersebut maka importasi maupun distribusi dari bahan baku maupun obat batuk mengandung Dextromethorphan Hbr diawasi dengan ketat,” tutupnya. (red)