Pejabat Walikota Bengkulu, Arif Gunadi, bersama dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana, meninjau lokasi pembangunan toko pangan ‘Ado Galo’ di pasar minggu.
Bengkulu.Bukitbarisannews.com.- Dalam upaya menstabilkan harga pangan dan menekan inflasi menjelang bulan suci Ramadan, Pemerintah Kota Bengkulu, bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, berinisiatif membuka toko pangan ‘Ado Galo’. Toko ini direncanakan beroperasi di awal Maret atau beberapa hari sebelum Ramadan, berlokasi strategis di pasar minggu Kota Bengkulu, menjadikan akses pangan berkualitas dan terjangkau lebih mudah bagi masyarakat.
Pj Walikota Bengkulu, Arif Gunadi, bersama perwakilan dari berbagai lembaga terkait termasuk Darjana, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, dan kepala-kepala dinas, telah melakukan inspeksi terhadap progres pembangunan toko pangan tersebut. “Kami berkolaborasi dengan BI untuk meresmikan ‘Ado Galo’ sebelum bulan Ramadan, sebagai bagian dari komitmen kami untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Arif.
Toko ‘Ado Galo’ akan menawarkan sepuluh bahan pokok kebutuhan masyarakat, seperti beras, cabe, dan minyak goreng, dengan harga yang lebih ekonomis namun tetap berkualitas premium. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi masyarakat untuk mendapatkan akses kebutuhan pangan sehari-hari tanpa khawatir dengan fluktuasi harga yang sering terjadi.
Darjana, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, menambahkan, “Kami berupaya membuat toko ‘Ado Galo’ tidak hanya fungsional tetapi juga nyaman dan menarik, sehingga masyarakat merasa betah berbelanja di sini. Dengan desain yang cantik dan permanen, kami optimis toko ini akan menjadi solusi jangka panjang untuk masyarakat Bengkulu.”
Rencana pembukaan toko pangan ‘Ado Galo’ ini merupakan langkah konkret Pemkot Bengkulu dan BI dalam menjaga stabilitas harga pangan di tengah tantangan ekonomi. Selain itu, kehadiran toko ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan meningkatkan daya beli masyarakat serta memberikan akses lebih luas kepada produk-produk pangan berkualitas.
Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan, inisiatif ‘Ado Galo’ diharapkan dapat menjadi model bagi upaya-upaya serupa di berbagai daerah lain untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan, khususnya menjelang dan selama bulan Ramadan, demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. (rls)