banner 728x250

KPw BI Provinsi Bengkulu Terus Dorong Transaksi Pembayaran Menggunakan Digitalisasi QRIS

KPw BI Provinsi Bengkulu Terus Dorong Transaksi Pembayaran Menggunakan Digitalisasi QRIS

Bengkulu.Bukitbarisannews.com.- Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk daerah Terdepan, Terluar, Terpencil (3T), Stabilitas  pertumbuhan Pembayaran Non Tunai yang tergambar dari realisasi pengguna QRIS pada posisi tahun 2024 sebanyak 247.305 pengguna. Ekspansi merchant QRIS juga terus mengalami peningkatan tiap periodenya seiring dengan kebutuhan masyarakat untuk berbelanja melalui kanal QRIS Tahun 2025.

“Termasuk target posisi jumlah pengguna di Provinsi Bengkulu sebesar 259.767 pengguna, 206.043 merchant dengan volume transaksi sebesar 48.182.507. Dengan konsep ini Bank Indonesia terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran sebagai strategi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif, Langkah ini dilakukan melalui berbagai inisiatif yang mempercepat transformasi digital di berbagai sektor, mendorong efisiensi, dan memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat, pemerintahan dan pelaku usaha”. kata Wahyu Yuwana Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu.

banner 325x300

Selanjutnya Wahyu Yuwana juga menjelaskan dalam rangka memastikan pemenuhan kebutuhan uang Rupiah bagi masyarakat pada periode ramadhan dan Idul Fitri 1446 H tahun 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu akan menyiapkan uang kartal sebesar Rp2,48 Triliun untuk memenuhi proyeksi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri yang diperkirakan meningkat sebesar 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Selama periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2025 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu tidak membuka layanan penukaran di loket, namun akan bekerja sama dengan perbankan untuk memberikan layanan penukaran kepada masyarakat di kantor Perbankan serta layanan kas keliling Bank Indonesia selama periode Ramadhan dan Idul Fitri

“Bank Indonesia terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk tetap menjaga stabilitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh Bank Indonesia dengan kebijakan stimulus fiskal Pemerintah, Bank Indonesia juga mendukung penuh implementasi program-program Pemerintah dalam Asta Cita, termasuk untuk ketahanan pangan, pembiayaan ekonomi, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital”. terang Wahyu Yuwana. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *