Opini Oleh: Dr. Qolbi Khoiri, M.Pd.I. Mendidik Masyarakat Menuju Mayarakat Terdidik.
Opini.- Dalam masa globalisasi yang penuh dengan arus informasi yang sangat cepat, mendidik masyarakat agar menjadi terdidik adalah sebuah tantangan bersama. Suatu bangsa maju tidak hanya dinilai berdasarkan tingkat pertumbuhan ekonominya, tapi juga kualitas sumber daya manusianya. Karena itu, pendidikan adalah faktor utama dalam membangun masyarakat cerdas, kritis, dan berdaya saing tinggi.
Terdidik adalah mereka yang bisa mempergunakan perannya dalam aspek-aspek kehidupan sosial secara optimal. Mereka tidak saja memiliki akses terhadap pendidikan formal, tapi juga kesadaran intelektual dan moral tinggi. Mereka bisa memilah informasi, berpikir kritis, serta berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sosial dan politik. Teorinya serempak dengan teori fungsionalisme struktural Emile Durkheim, yang menekankan bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam pembentukan kesadaran kolektif dan pembuatan harmoni sosial. Selain itu, Paulo Freire dalam Pedagogy of the Oppressed menekankan bahwa pendidikan harus bersifat membebaskan, bukan sekadar transfer pengetahuan guru ke murid. Pendidikan membebaskan adalah pendidikan yang membangkitkan masyarakat agar memahami realita sosial mereka dan bertindak untuk merubahnya. Dalam konteks ini, terdidik bukan sekadar menerima informasi, tapi juga…
Pendidikan adalah sarana utama dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengurangi ketimpangan. Teori modal manusia yang dikembangkan oleh Gary Becker menekankan bahwa investasi pada pendidikan akan meningkatkan produktivitas individu dan berdampak pada kemajuan ekonomi suatu negara. Selain itu, masyarakat terdidik lebih berpikir kritis dan rasional sehingga lebih sulit tergoda oleh berita hoaks, propaganda, atau informasi tidak valid. Mereka juga lebih berpartisipasi dalam demokrasi, karena dengan pemahaman mendalam terhadap isu-isu sosial dan politik, seseorang dapat membuat keputusan yang tepat. Teori demokrasi deliberatif yang dikemukakan oleh Jürgen Habermas juga memperkuat gagasan bahwa partisipasi masyarakat dalam demokrasi membutuhkan pemahaman kuat terhadap isu-isu yang ada. Selain itu, masyarakat terdidik lebih sadar terhadap masalah-masalah seperti kemiskinan, ketimpangan, dan isu-isu lingkungan.
Pendidikan publik tidak boleh bergantung pada pendidikan formal di sekolah atau universitas. Proses tersebut harus melibatkan aspek-aspek beragam, seperti komunitas, keluarga, dan media. Meningkatkan literasi dan budaya membaca menjadi salah satu strategi utama dalam membangun publik berpengetahuan. Literasi adalah kunci utama dalam membangun pemikiran kritis dan analitis, selaras dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget yang menjelaskan bahwa pengalaman belajar beragam memungkinkan seseorang memahami dunia dengan lebih baik. Pendidikan juga harus berbasis pada pengalaman nyata individu agar lebih relevan dengan kehidupan mereka. Pendidikan kontekstual lebih mudah dicerna dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan teknologi sebagai sarana pendidikan juga menjadi sebuah keharusan. Di era digital, platform e-learning, webinar, dan podcast bisa menjadi alat efektif dalam menyebarkan pengetahuan ke publik luas. Teori konektivisme yang dikemukakan oleh George Siemens menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pendidikan modern dalam memperkenalkan individu dengan sumber daya pengetahuan global. Menanamkan pendidikan karakter sejak kecil juga sangat penting agar individu memiliki nilai-nilai moral yang kuat dan bertanggung jawab dalam kehidupan.
Meski ada berbagai manfaatnya, proses pendidikan masyarakat disuguhkan dengan berbagai tantangan. Ketimpangan akses pendidikan masih menjadi masalah utama, terutama di daerah terpencil yang belum terdapat fasilitas pendidikan memadai. Selain itu, adanya informasi palsu di era digital menjadi ancaman terbesar bagi pembentukan masyarakat terdidik. Banyak orang lebih mudah mempercayakan informasi tidak diverifikasi kebenarannya, sehingga pendidikan literasi digital sangat diperlukan. Teori agenda-setting oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw menjelaskan bagaimana media berperan dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap suatu isu, sehingga literasi media semakin penting. Kurangnya minat terhadap literasi juga menjadi penghambat utama dalam proses pencerdasan masyarakat, dan budaya membaca…
Masyarakat yang terdidik adalah tulang punggung peradaban yang maju. Mendidik masyarakat tidak bisa dilakukan hanya oleh institusi pendidikan, melainkan harus menjadi tanggung jawab bersama, mulai dari keluarga, komunitas, hingga pemerintah. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membangun masyarakat yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi serta mampu berkontribusi dalam kemajuan bangsa. Pendidikan bukan hanya hak, tetapi juga tanggung jawab kita bersama.
Penulis adalah Doktor dalam Bidang Politik dan Kebijakan Pendidikan Islam. Saat ini menjabat sebagai Ketua Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Oleh: Dr. Qolbi Khoiri, M.Pd.I