Bank Bengkulu Dorong Pelaku UMKM Saat Transaksi Menggunakan QRIS.
Bengkulu.Bukitbarisannews.com.- Bank Bengkulu mendorong para pelaku UMKM di daerah melakukan transaksi dan kemudahan pembayaran melalui penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Hal itu disampaikan Pimpinan Satuan Kerja Digitalisasi Perbankan Bank Bengkulu RZ Ahmad Fahmi didampingi Pelaku UMKM Oase Fitri Gustina dalam dialog RRI Bengkulu Pagi Ini bertema “Percepatan Elektronifikasi Pembayaran UMKM dan Upaya Mendorong UMKM Naik Kelas” yang disiarkan langsung melalui Program 1 dan YouTube RRI Net Bengkulu beberapa minggu yang lalu.
Fahmi mengatakan dalam upaya percepatan digitalisasi UMKM Bank Bengkulu turut menghadirkan inovasi elektronifikasi pembayaran yakni melalui penggunaan QRIS. Hadirnya QRIS menjadi alternatif sistem pembayaran non tunai di era digitalisasi.
”Pembayaran menggunakan QR dapat diimplementasikan di berbagai sektor, termasuk sebagai alternatif pembayaran dalam upaya elektronifikasi QRIS Bank Bengkulu saat ini telah menjadi solusi pembayaran digital yang cepat tanpa harus menyediakan uang tunai.
QRIS Bank Bengkulu juga telah terintegrasi dengan Bank Indonesia sehingga dapat terkoneksi dengan perbankan maupun elektronik wallet lainnya.
Banyak keuntungan bagi pelaku UMKM yang menggunakan metode pembayaran QRIS di antaranya mempermudah pembayaran, menghindari peredaran uang palsu, memangkas biaya layanan transaksi antar perbankan, hingga solusi ketersediaan uang kecil,” jelas Fahmi.
Percepatan elektronifikasi ini pun, lanjut Fahmi dicanangkan melalui program Bank Bengkulu Berangkat ke Pasar (BABE BESAR) di mana sebanyak 66 pelaku UMKM binaan telah mendaftarkan merchant-nya menggunakan QRIS.
“Di awal ini sudah 66 dari 400-an merchant yang melakukan pendaftaran QRIS. Sementara ada 20 merchant saat ini baru proses pembuatan QR code nya di cabang Bank Bengkulu,” kata Fahmi.
Lebih dari itu, hingga saat ini transaksi melalui QRIS sejak dirilis pada Juli lalu telah mencapai 1.550 transaksi baik off us ataupun on us, sedangkan penggunanya terus bertambah.
Pihaknya pun terus mendorong agar para pelaku UMKM dapat memanfaatkan layanan ini sehingga target penerbitan merchant sebanyak 1.000 UMKM dapat tuntas sebelum 2023.
Selain mendorong digitalisasi pembayaran, melalui BABE BESAR para pelaku UMKM juga diajak mengembangkan usahanya yakni dengan proses branding, pengolahan produk, pengemasan, dan pemasarannya.
“Di BABE BESAR ini kami terus membina para UMKM untuk proses branding, pengemasan, maupun layanan tingkat dana. Kami juga masif melakukan marketing selling day, memasarkan produk UMKM berbasis digitalisasi maupun melalui berbagai event daerah dengan harapan pendapatan UMKM dapat meningkat,” paparnya.
Sementara itu Fitria Gustina mengatakan dengan penggunaan QRIS, transaksi pembayaran menjadi sangat efisien dan cepat tanpa menghabiskan banyak waktu.
Terlebih tak sedikit konsumennya berasal dari luar daerah yang tentunya lebih banyak menggunakan digitalisasi, sehingga dengan adanya elektronifikasi turut mempercepat proses pembayaran dan mudah dijangkau oleh pasar.
Tak lupa dalam menyambut era digitalisasi UMKM, Oase UMKM yang berfokus pada pengolahan produk tekstil seperti pembuatan seragam, dan batik lokal turut memasarkan produknya ke berbagai platform digital.
Hal itu kata Fitria selain untuk menjangkau pasar lebih luas sekaligus mengenalkan batik Bengkulu ke tingkat nasional bahkan internasional.
Ia pun mengapresiasi langkah Bank Bengkulu yang sangat solid membina UMKM daerah agar terus naik kelas melalui percepatan elektronifikasi pembayaran, penyediaan permodalan UMKM maupun penyelenggaraan event UMKM. (red)