Bengkulu.Bukitbarisannews.com- KPw BI Bengkulu gelar Sarasehan perekonomian Bengkulu. Yang bertema “Sinergi moneter dan fiskal membangun ekonomi Bengkulu yang tangguh dan berkelanjutan”, dalam Sarasehan ini menghadirkan narsum dari KPw BI Bengkulu Wahyu Yuwana Hidayat, Kepala Kanwil DjP Bengkulu dan OJK Bengkulu acara berlangsung di Aula Grage, Jum’at, (20/9/2024).
Dalam kesempatan ini, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana mengatakan, pertumbuhan ekonomi provinsi Bengkulu tahun 2024 meningkat.
Itu didorong oleh pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah pada November 2024 mendatang.
“Pelaksanaan Pilkada serentak akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Bengkulu,” Terang Wahyu.
Selain itu, Ia menjelaskan bahwa sektor pertanian, perkebunan, dan Konsumsi rumah Tangga menjadi kontributor utama bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu.
Pihaknya optimis sektor-sektor tersebut akan menumbuhkan ekonomi di Bengkulu.
“Pada Triwulan II 2024, pertumbuhan ekonomi Bengkulu tercatat sebesar 4,70%, itu meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,64%,” ungkapnya.
Dalam sambutannya Sekda Bengkulu Isnan Fajri melalui karo Perekonomi Provinsi Bengkulu Hafni Khaidir mengatakan, Menghadapi berbagai tantangan global dan domestik perekonomian Bengkulu mampu tumbuh positif.
Tipikal ekonomi banyak di dominasi oleh faktor pertanian, konsumsi olah raga, pertumbuhannya setiggi-tingginya sperti sektor manufaktur, dan ini sudah cukup baik.
Memang ada tantangan triwulan II ini, kemudian permintaan konsumsi rumah tangga, secara keseluruhan kita memproduksi kan di tahun 2024 akan tumbuh positip 4,3 sampai 5,1. Ditahun 2024 akan tumbuh lebih baik dibanding 2023. Ini optimesmenya.
Pada triwulan kedua tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Bengkulu, tercatat sebesar 4,70% sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,64% Pertumbuhan ini terutama bersumber dari mobilitas masyarakat dan barang yang semakin meningkat sebagai dampak dari momen Hari raya Idul Fitri dan Idul Adha serta periode libur sekolah, kinerja sektor pertanian yang menguat sebagai dampak dari masuknya musim panen tanaman pangan, serta peningkatan komponen investasi karena membaiknya persepsi investor terhadap perekonomian pasca Pemilu di triwulan 1( satu) tahun 2024. Kondisi ini disertai membaiknya indikator kesejahteraan seperti penurunan angka kemiskinan dan pengangguran terbuka, serta meningkatnya tingkat pembangunan manusia.
Lanjut Hafni, Untuk mempercepat pembangunan pihaknya terus bersaing dengan daerah lain dalam menarik investasi masuk ke daerah tahun 2024, hingga triwulan kedua tahun 2024, realisasi investasi sebesar Rp 2,9 triliun, dengan rincian Rp 1,2 triliun pada triwulan pertama dan Rp 1,79 triliun pada triwulan kedua. Capaian tersebut masih perlu ditingkatkan terhadap target investasi berdasarkan RPJMD Provinsi Bengkulu senilai Rp7,5 Triliun dan Rp22 Triliun berdasarkan target yang ditetapkan oleh Badan Koordinası Penanaman Modal (BKPM) RI.
Selain itu lanjut Hafni, Dalam rangka mencapai target penguatan dan perluasan penggunaan OSS RBA, pendampingan penyusunan dokumen investasi, mapping potensi investasi di daerah, serta supaya akselerasi kelanjutan beberapa proyek investasi strategis seperti proyej jalan tol Taba Penanjung Linggau pada tahun 2025 mendatang di rencanakan Rampung.
Selanjutnya, Kita juga berkomitmen untuk menghadirkan kemudahan layanan dan kenyamanan bagi investor sembari mendorong berbagai aktivitas promosi investasi.
Dalam waktu dekat, kita juga akan mengadakan forum dan event promosi investasi dan perdagangan melalui BRIEF (Bencoolen Regional Investment and Economic Forum) bekerjasama dengan Bank Indonesia. Kami juga berharap, pemerintah Kabupaten dan Kota untuk berperan aktif dalam mempromosikan potensi investasi daerah masing-masing.
Dari sisi inflasi, laju pergerakan harga barang/jasa secara umum pada bulan Agustus tercatat berada dalam sasaran nasional. Inflasi tercatat sebesar 2,34% (yoy) melandai dibandingkan bulan Juni 2024 yang tercatat sebesar 3,64% (yoy).
Hal ini sejalan dengan meredanya tekanan harga yang berasal dari harga komoditas global dan upaya 4K yang dilakukan TPID. Namun, dengan adanya risiko cuaca ekstrem yang berdampak ke ketahanan pangan daerah, maka kami akan terus melakukan penguatan struktural pertanian dan perdagangan. Kita juga secara aktif menyalurkan berbagai alsintan yang dibutuhkan guna mendorong produktivitas.
” Upaya pengendalian inflasi pangan lainnya yang terus kita implementasikan dalam kerangkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) meliputi penguatan pasokan antar waktu dan antar wilayah melalui kerjasama antar daerah (KAD), seperti yang sudah dilakukan di Mukomuko dan Kota Bengkulu dengan Kota Payakumbuh, pelaksanaan pasar murah keliling/SPHP/GPM bekerjasama dengan kelurahan dan Bulog, Eragro di Bengkulu Selatan, perluasan areal tanam dan padi gogo bekerjasama dengan TNI AD, pompanisasi dan irigasi, Toko Pangan Ado Galo di Kota Bengkulu, program listrik masuk sawah bekerjasama dengan PLN Bengkulu untuk mendukung Rice Milling Unit (RMU), komunikasi belanja bijak melalui media massa, dan penguatan aspek jalan usaha tani, dll.
Kami juga mengapresiasi aksi bersama TPID dan BI dalam pengendalian inflasi antara lain dalam berbagai pasar murah, subsidi ongkos angkut distribusi pangan, pembentukan demplot tani organik, pengembangan kapasitas petani, hingga hilirisasi, ” ungkap Hafni Khaidiri.
Selain itu pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai program pembangunan daerah. Hal ini guna mendukung fokus pembangunan ke depan pada infrastruktur, UMKM, dan investasi. Untuk mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi tentu membutuhkan anggaran yang lebih tinggi, salah satunya melalui investasi. Dukungan stakeholders dan masyarakat sekitar menjadi penting dan aspek kunci dalam menarik investasi masuk ke Provinsi Bengkulu. (red)