Bengkulu.Bukitbarisannews.com.- Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB Provinsi Bengkulu pada triwulan I tahun 2023 tercatat melambat dibandingkan dengan periode triwulan sebelumnya. Kondisi melambat juga diprakirakan terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Bank Indonesia merilis sejumlah faktor yang menyebabkan perlambatan tersebut. Dua faktor utama adalah anomali cuaca dan normalisasi mobilitas masyarakat.
Di LU Pertanian, anomali cuaca mengganggu produksi komoditas tanaman bahan makanan, hortikultura dan perikanan tangkap. Termasuk di LU industri pengolahan dimana produksi TBS menurun pasca panen raya di akhir tahun 2022 sehingga berpotensi menurunnya bahan baku industri CPO.
Perlambatan di LU transportasi terjadi karena berkurangnya mobilitas warga pasca perayaan hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru. Kabar baiknya, sektor perdagangan masih tetap kuat sering dengan pencabutan kebijakan PPKM, kenaikan UMP, serta perbaikan optimisme masyarakat sejalan perbaikan indikator survei konsumen.
Sementara kondisi perlambatan PDRB tahunan antara lain dipengaruhi perubahan konsumsi rumah tangga di tengah perubahan pola konsumsi masyarakat di tengah ketidak pastian ekonomi. Ada juga faktor harga pupuk yang tinggi, sementara harga karet global menurun, serta faktor anomali cuaca di awal tahun.
“Perlambatan lebih lanjut tertahan oleh dukungan belanja pemerintah yang tumbuh lebih tinggi. Di tengah pagu APBD konsolidasi Bengkulu 2023 yang lebih tinggi 4,8% dari realisasi
2022, fokus Pemda pada urusan terkait perekonomian dan inflasi meningkat,” jelas Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Darjana.
Darjana menyebut, realisasi proyek pemerintah di Provinsi Bengkulu sepanjang 2023, antara lain Jalan Tol Trans
Sumatera dan irigasi/bendungan di Manjuto perlu didorong agar dapat dukung perekonomian lebih lanjut.
“Perlambatan PDRB juga tertahan oleh Program Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) Bengkulu menjadi salah satu yang terdepan di Sumatera, perlu didorong untuk meningkatkan efektivitas penyerapan anggaran di Provinsi Bengkulu,” terang Darjana. (red)