banner 728x250

QRIS Meningkat Tajam di Bengkulu, Tumbuh 76,43% di Awal 2024

QRIS Meningkat Tajam di Bengkulu, Tumbuh 76,43% di Awal 2024.

Bengkulu.Bukitbarisannews.com.-  Sistem pembayaran di Provinsi Bengkulu menunjukkan tren yang beragam di awal tahun 2024, terutama dalam hal transaksi tunai dan non-tunai. Pada sisi pembayaran tunai, tercatat netflow uang di bulan Februari 2024 cenderung mengalami outflow sebesar Rp48,62 miliar, menandakan adanya peningkatan pengeluaran uang lebih besar dibandingkan penerimaan. Fenomena ini terutama terjadi menjelang momentum Pemilu 2024 dan Ramadhan, di mana konsumsi masyarakat cenderung meningkat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Darjana, menjelaskan, “Kami melihat peningkatan signifikan pada outflow uang pada periode ini, yang dipengaruhi oleh kebutuhan tinggi masyarakat akan uang tunai untuk transaksi harian mereka, terutama selama periode pemilu dan menjelang Ramadhan.”

banner 325x300

Dari sisi non-tunai, Bengkulu mencatat peningkatan penggunaan QRIS dengan jumlah pengguna yang tumbuh sebesar 76,43% year-on-year di awal 2024, mencapai 224.930 pengguna. Sementara itu, jumlah merchant QRIS juga meningkat sebesar 32%, menjadi 153.798 merchant.

“Peningkatan ini adalah hasil dari sinergi yang baik antara Bank Indonesia dengan berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan dan UMKM, untuk mendorong ekosistem digital,” ujar Darjana.

Lebih lanjut, terjadi pergeseran dalam preferensi masyarakat dari Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) ke BI-FAST, yang menyebabkan penurunan nominal transaksi SKNBI sebesar 22% di Januari 2024. Namun, transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) mengalami tren kenaikan, dengan peningkatan nominal transaksi mencapai 29% year-on-year pada Februari 2024.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu telah mengadakan 75 kegiatan literasi digital dan koordinasi sepanjang tahun 2023 untuk mendukung adopsi dan transisi ke sistem pembayaran non-tunai. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan aksesibilitas dan kemudahan transaksi bagi semua lapisan masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui inovasi digital.

“Kami berkomitmen untuk terus mendorong penggunaan sistem pembayaran non-tunai, seiring dengan upaya kami dalam memastikan kecukupan uang tunai di perbankan dan masyarakat, terutama selama periode kritis seperti pemilu dan bulan Ramadhan,” terang Darjana.

Dengan berbagai upaya pengendalian dan inovasi dalam sistem pembayaran, Bengkulu berupaya mencapai keseimbangan antara kebutuhan tunai dan percepatan transaksi digital, sebagai bagian dari respons adaptif terhadap dinamika ekonomi dan sosial masyarakatnya. (red) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *