Kota Bengkulu.Bukitbarisannews.com.- Angka kasus stunting di Kota Bengkulu terus mengalami penurunan yang signifikan, dari 12,9 persen menjadi 6,7 persen.
Atas prestasi yang telah dicapai oleh tim percepatan penurunan stunting ini, Pemerintah Kota Bengkulu menggelar acara syukuran, di Balai Kota Merah Putih, Sabtu (25/5/2024).
Dalam acara syukuran itu, Penjabat Wali Kota Bengkulu, Arif Gunadi, menyerahkan piagam penghargaan kepada tim percepatan penurunan stunting karena telah mendapat peringkat pertama penurunan stunting di Provinsi Bengkulu.
Dirinya berharap prestasi yang didapatkan ini agar terus dipertahankan karena target Kota Bengkulu kedepannya zero stunting.
“Semoga dengan prestasi ini dapat meningkatkan kinerja tim percepatan penurunan stunting,” kata Arif, dikutip dari media center Kota Bengkulu.
Hal terbalik kondisi di Kabupaten Seluma, angka kasus stunting di Kabupaten Seluma mengalami peningkatan.
Dikabarkan sebelumnya, angka kasus stuting di Kabupaten Seluma dari semula sebesar 21,1 persen pada tahun 2022 lalu naik menjadi 24,4 persen di tahun 2023.
Menanggapi permasalahan ini, Wakil Bupati Seluma, Gustianto, mengatakan kalau pihaknya telah meminta kepada tim penanganan penurunan stunting untuk menekan angka stunting melalui intervensi yang telah ditetapkan.
“Seperti kita menyurati kades untuk memberikan makanan tambahan, kepada yang terkena stunting maupun yang berpotensi stunting,” ungkap Gustianto, Senin (13/5/2024).
Gustianto, selaku ketua tim penanganan penurunan stunting menjelaskan penyebab naiknya angka stunting berdasarkan hasil dari evaluasi paling banyak disebabkan pola asuh yang salah.
“Anak inikan banyak bergerak, tentunya banyak energi yang keluar, sedangkan asupan gizi kurang,” terang dia.
Sedangkan kasus stunting yang paling tinggi berada di Kecamatan Sukaraja seperti di Desa Bukit Peninjauan I, Bukit Peninjauan II dan Desa Sari Mulyo. (red)