Bengkulu.Bukitbarisannews.com.- Pemerintah Provinsi melalui Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu melaksanakan kegiatan Sarasehan Dialog Kebangsaan Dengan Tema “Saatnya Bengkulu ke Pentas Dunia Melalui Napak Tilas Dua Abad Traktat London 1824” di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Selasa (8/11) kemarin.
Traktan London sendiri merupakan peristiwa bersejarah penandatanganan Perjanjian Britania-Belanda 1824 pada tanggal 17 Maret 1824 di London antara Kerajaan Britania Raya (Inggris) dengan Kerajaan Belanda. Dalam hal ini terjadi pemimpin dahan kekuasaan dari kolonial Inggris ke Belanda.
Kepala DPK Provinsi Bengkulu, Meri Sasdi, M.Pd mengatakan, wawasan kebangsaan sesuai dengan amanat undang-undang nomor 43 tahun 2009 tentang kearsiapan. Dimana arsip memiliki peran penting dalam mewujudkan pembangunan.
“Kita melaksanakan dialog kebangsaan dalam rangka napak tilas traktat London 1824 sebagai amanat undang-undang, dimana kita harus melakukan penelusuran arsip statis. Dengan harapan Bengkulu lebih memiliki peran baik secara nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Meri Sasdi menyebut, dengan adanya narasumber yang luar biasa akan memberikan kajian-kajian dan formulasi dalam sejarah, bagaimana mewujudkan pembangunan Bengkulu dengan memanfaatkan potensi sejarah yang dimilikinya.
“Kita punya arsip statis yang luar biasa yakni Traktat London, itu bagaimana yang sesungguhnya akan kita lakukan. Ini mengawali dokumen-dokumen penting di Bengkulu, dan apa yang ada menjadi modal pembangunan di wilayah ini,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli gubernur bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Supran, SH, MH menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan dialog kebangsaan yang dilaksanakan.
“Terimakasih untuk semua pihak yang telah membuat ide dalam rangka tentunya peringatan HUT Provinsi Bengkulu ke-54 dapat terlaksan,” ungkap Supran.
Ia menambahkan, Provinsi Bengkulu tidak lepas dari jejak sejarah baik artefak, bangunan dan lainnya. Sehingga dalam hal ini pemerintah harus mendukung fakta sejarah yang dan mempertahankan dokumen atau arsip untuk kemajuan bangsa dan negara kedepan.
“Untuk itu dengan dialog kebangsaan yang mempertemukan generasi sekarang dan masa lampau kisah sejarah tidak akan terputus. Dan moment ini merupakan moment yang tepat bagaimana kita menata Bengkulu kedepan,” lanjut Supran.
Dirinya berharap, melaui kegiatan dialog kebangsaan yang dilaksanakan dapat membawa Provinsi Bengkulu dengan potensi yang dimilikinya dapat mendorong menjadi Provinsi Bengkulu yang Maju, Sejahtera dan Hebat.
“Hal yang diharapkan ini sebagaimana yang masuk dalam visi misi gubernur dan wakil gubernur kita saat ini. Ini juga masukan positif bagi pemerintah daerah dan jajaran bagaimana membawa Bengkulu menajdi Provinsi yang maju,” singkat Supran.
Dalam dialog kebangsaan ini dihadiri narasumber yakni Sekjen Yayasan Fatmawati Soekarno, Dr. H. M. Faizal Manaf, SE,MM, MCDO, Guru Besar Sejarah FIH-UNPAD, Prof. Dr. Nina Herlina Lubis, MS. Dengan peserta dari jajaran Forkopimda Pemprov Bengkulu, perwakilan mahasiswa dan organisasi, dan pihak terkait lainnya. Kegiatan diikuti secara langsung maupun melaui virtual zoom meeting. (gju)
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.