banner 728x250

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh Tak Khawatir Jika Demokrat Mundur Karena Duet Anies-Cak Imin

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh/Gambar: tangkapan layar TV One.

Bengkulu.Bukitbarisannews.com.- Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem, mengungkapkan bahwa tak akan menjadi masalah besar jika Partai Demokrat memutuskan untuk keluar dari ‘Koalisi Perubahan untuk Persatuan’ akibat pembentukan pasangan potensial Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, yang juga dikenal sebagai Cak Imin.

banner 325x300

“Saya hormati keputusan apa pun yang diambil oleh Partai Demokrat. Apakah saya terlihat seperti orang yang memiliki bakat untuk pengkhianatan? Itu saja yang bisa saya katakan, tapi saya hormati,” ujar Paloh di Kantor Pusat Nasdem, Menara Nasdem, Gondangdia, Menteng, Jakarta, pada Kamis (31/8/2023) dilihat dari video CNN.

Kesenjangan Komunikasi dengan Demokrat
Paloh merasa heran dengan tuduhan bahwa dia tidak berkomunikasi baik dengan Partai Demokrat.

Dia mengklaim bahwa tidak mungkin bagi dirinya dan Nasdem untuk tidak berkomunikasi dalam konteks koalisi, terutama ketika ada ‘Tim 8 Koalisi’ yang terdiri dari tiga partai: Nasdem, Demokrat, dan PKS.

“Sulit saya mengerti. Terutama di antara teman-teman koalisi, itu tidak mungkin,” tegasnya.

Demokrat menyatakan ketidakpuasannya setelah Paloh secara sepihak memutuskan untuk memasangkan Anies Baswedan dengan Cak Imin untuk pemilihan mendatang.

“Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, yang mewakili calon presiden Anies Baswedan, bahwa Anies telah setuju dengan kolaborasi politik antara Nasdem dan PKB,” kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Teuku menyatakan bahwa partainya ‘dipaksa’ menerima ini sebagai fait accompli. “Persutujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh,” tegas Teuku.

Pengkhianatan Terhadap Piagam Koalisi Teuku menekankan bahwa pasangan ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan dan juga pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS.

“Ini juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh calon presiden Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” pungkas Teuku. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *