Cegah Hoaks Sebelum Menyebar, Mafindo Bengkulu Gelar Kelas Prebunking.
Bengkulu.Bukitbarisannews.com.- Penyebaran berita palsu atau hoax saat ini masih marak ditemukan. Bahkan penyebaran berita hoaks lebih cepat ketika seseorang menggunakan kecanggihan teknologi yang ada saat ini.
Sebagai langkah untuk mencegah peredaran berita hoax tersebut, Mafindo Bengkulu hadir bersama AJI dan AMSI dengan dukungan dari Cekfakta.com dan Google News Initiative, mengambil langkah proaktif dengan menggelar kelas Prebunking.
Kelas Prebunking ini menggandeng sedikitnya mengajak 40 orang yang terdiri dari jurnalis, blogger, penyelenggara pemilu, mahasiswa, dan berbagai komunitas lainnya, Sabtu (23/9/2023) di Hotel Santika Bengkulu.
Kepala Bidang Mediatik Kominfotik Provinsi Bengkulu, Henri mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh langkah Mafindo dalam mencegah upaya hoaks di Bengkulu.
Masih kata Henri, hoax bukan hanya masalah individu, melainkan masalah kolektif yang berdampak besar pada masyarakat, termasuk kepercayaan publik dan kebijakannya.
“Dengan adanya kelas seperti ini, masyarakat semakin cerdas dalam menyikapi informasi”, kata Henri saat membuka kegiatan kelas Prebunking, Mafindo Bengkulu.
Di sisi lain, Ketua Bawaslu Kota Bengkulu, Rahmad Hidayat yang hadir dalam kegiatan ini juga menyoroti pentingnya meningkatkan literasi digital pada masyarakat.
Kata Rahmat, informasi palsu cenderung meningkat menjelang pemilu, sehingga ia mengapresiasi upaya Mafindo dalam mengedukasi masyarakat.
“Kita apresiasi dan harapan kita hoaks jelang pemilu ini dapat kita atasi dengan baik, salah satunya peran Mafindo Bengkulu dalam memberikan edukasi dan pembelajaran pada para peserta yang hadir hari ini,” ujar Rahmat.
Sementara itu Koordinator Wilayah, Gushevinalti, juga menjelaskan bahwa kelas ini dirancang untuk memperkuat literasi masyarakat dan memberikan pendekatan proaktif dalam pencegahan hoax.
Selain itu, tujuannya juga untuk memberikan vaksin kepada peserta agar mereka mampu mengidentifikasi dan mencegah penyebaran informasi palsu.
“Melalui prebunking, kami memberikan vaksin ke peserta, sehingga mereka kebal terhadap informasi palsu. Apa yang kami lakukan ini tentu sangat related dengan visi dan misi Mafindo sebagai organisasi atau komunitas yang berbasis literasi digital untuk melakukan edukasi kepada publik,” pungkas Gushevinalti.
Untuk diketahui, para peserta yang mengikuti kelas Prebunking ini diberikan beragam materi yang mendalam, mulai dari memahami narasi mis/disinformasi hingga produksi konten prebunking. Semua materi disampaikan oleh fasilitator yang ahli di bidangnya diantaranya Gushe Vinalti, Fonika Thoyib, Iyud Dwi Mursito, dan Aldila V Utami. (rls)