Terlebih saat ini melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, menandakan jika perpustakaan salah satu solusi cerdas dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah-tengah masyarakat.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi mengatakan, perpustakaan yang ada di Provinsi Bengkulu ini, masih dibawah nol koma yang sudah terakreditasi. Untuk itu pihaknya berharap agar perpustakaan-perpustakaan yang ada, seperti kabupaten/kota dan SMA/SMK sederajat dapat mengurus akreditasinya.
“Diharapkan akreditasi perpustakaan yang digelar Perpustakaan Nasional (Perpusnas), nantinya perpustakaan yang terakreditasi di Provinsi Bengkulu meningkat. Dimana akreditasi ini penting, karena salah satu faktor yang berpengaruh ketika kita ini mengembangkan perpustakaan,” ujarnya pada Minggu, (4/6/2023).
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas RI, Dr. Adin Bondar di Bengkulu menyampaikan, pihaknya mendorong agar perpustakaan di Provinsi Bengkulu dapat menerapkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) dalam menyelenggarakan dan mengelola perpustakaan. Caranya dengan memberikan sosialisasi dan edukasi.
Selain itu juga melakukan praktek self assessment dalam pengisian instrument akreditasi perpustakaan revisi terbaru.
“Dengan perpustakaan berkualitas mampu memberikan layanan prima kepada pemustaka. Indikator layanan prima diantaranya adalah kepuasan pemustaka, pengakuan formal dan peningkatan berkelanjutan,” tukasnya.(red)
