Assisten II Setda Pemprov Bengkulu, RA. Denni. /Foto: dok/rbi/
Bengkulu.Bukitbarisannews.com.- Pelabuhan Pulau Baai, pelabuhan strategis di Provinsi Bengkulu, menghadapi masalah serius. Pendangkalan alur Pulau Baai hingga minus 2 meter LWS telah menyulitkan kapal untuk masuk dan keluar pelabuhan. Kondisi ini berdampak langsung pada perekonomian Bengkulu.
“Pulau Baai sangat strategis, namun pendangkalan menjadi persoalan kita semua,” kata Asisten II Setda Pemprov Bengkulu, R.A Denni, saat Sarasehan Perekonomian Bengkulu, Senin 9 Desember 2024 di Mercure Hotel Bengkulu.
Menurut R.A Denni, pendangkalan tersebut disebabkan kurangnya perawatan dan pengelolaan. “Pulau Baai dikelola oleh Kementerian Perhubungan melalui KSOP, tapi Pelindo dan KSOP saling menunggu untuk memulai proyek perbaikan.”
R.A Denni menambahkan, “Pelindo siap mengerjakan jika ada penugasan dari KSOP. Namun, KSOP belum memberikan izin.”
Pendangkalan ini berdampak pada pengurangan kapasitas angkutan barang, keterlambatan pengiriman barang, dan kerugian ekonomi bagi pengusaha dan masyarakat.
Untuk itu, pemerintah berencana membahas pengembangan Pelabuhan Pulau Baai di Bogor.
“Pulau Baai harus ditingkatkan. Kereta api dan pengembangan pelabuhan akan meningkatkan ekonomi Bengkulu,” kata R.A Denni. (red)
